29 March 2012

surat untuk anak-anakku

dari ayahmu.





ketika aku semakin tua, 
aku harap kamu memahamiku dan memiliki kesabaran untukku

suatu ketika,
aku memecahkan pinggan atau menumpahkan air di atas meja
itu bukan aku sengajakan, kerana mataku semakin kabur...
aku harap kamu tidak memarahiku
kerana orang tua itu semakin sensitif

ketika pendengaranku semakin hari semakin pudar...
aku tak dapat mendengar apa yang kamu katakan
aku harap kamu tidak memanggilku "pekak"
aku mohon diulangi apa yang kamu katakan
atau paling tidak kamu tuliskannya semula

maaf, anakku 
aku semakin tua...

ketika lututku semakin lemah...
aku harap kamu memiliki kesabaran untuk membantu ku bangun
sepertimana yang aku buat untuk membantu mu berjalan ketika kecil

aku mohon, jangan sesekali kamu bosan dengan ku
tolong jangan mengejek ku dengan caci makian

apakah kamu masih ingat ketika kamu menghendaki basikal sewaktu kecil?
kamu mengulangi apa yang kamu mahu berulang-ulang kali
hingga kamu dapat apa yang kamu inginkan

maafkan juga sekiranya bau ku busuk
aku mohon jangan kamu memaksa ku untuk mandi
tubuhku lemah...
orang tua mudah sakit, tidak boleh dalam kesejukan

apakah kamu masih ingat ketika kamu kecil?
aku selalu mengejar-ngejar kamu bilamana kamu tidak mahu mandi

aku harap kamu dapat bersabar denganku
bilamana kamu sudah tua, kamu akan mengerti semuanya

dan bila kamu ada masa terluang
aku harap kita dapat berbual-bual mesra
walau untuk beberapa ketika

aku sendirian sepanjang waktu...
dan tak memiliki seseorang pun untuk diajak berbual
aku tahu kamu sibuk dengan kerja
andai kamu tidak punyai masa dengan aku sekalipun
tolonglah cari sedikit masa untuk ku bersamamu

apakah kamu masih ingat ketika kamu kecil?
apa yang kamu cerita, aku akan mendengar dengan tekun

bila saatnya tiba,
dan aku hanya mampu terbaring sakit
dan sakit
aku harap ketika itu kamu semua ada disisiku

maaf
aku harap kamu bersabar berada disisiku
selama beberapa saat terakhir dalam hidupku
aku mungkin tidak akan bertahan lebih lama

ketika waktu kematian itu datang...
aku harap kamu semua memegang tanganku
dan memberiku kekuatan untuk menghadapi kematian

dan jangan bimbang anak-anakku,
ketika aku bertemu dengan Sang Pencipta
aku akan berbisik padaNya "untuk selalu memberkati hidupmu"
dengan sebab kamu mencintai Ibu dan Ayahmu

terima kasih atas segala perhatianmu, nak...
kami mencintaimu

dengan kasih yang berlimpah,
IBU dan AYAH



p/s: suatu hari nanti. bila aku sudah berkeluarga. aku harap anak-anakku akan menjumpai surat ini kerana ia akan tersimpan sehingga mereka sendiri yang akan membacanya....

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...